* PEMBUMBUNAN, PEMUPUKAN, PENGENDALIAN HAMA, HINGGA PENCEGAHAN BAKTERI *
- C. Pembumbunan
Merupakan pemeliharaan tanaman dengan cara menimbun kembali area perakaran dengan tanak yang jatuh terbawa air pada saluran drainase. Tanaman kunir putih termasuk yang tidak tahan air, karenanya system drainase dan pengaturan pengairan musti dilakukan sebaik mungkin agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga rimpang membusuk. Pengairan dilakukan setelah melakukan penyiangan. System darinase dibuat agar dapat menampung air dan menjadi penyimpan cadangan air saat musim kemarau.
- D. Pemupukan
Pemupukan dengan pupuk kandang dilakukan bersamaan pada saat penyiangan tahap 2. Selain itu dilakukan kegiatan pembumbunan tanah untuk menutupi perakaran yang terlihat di permukaan tanah. Pupuk kandang yang digunakan untuk pemupukan takarannya 1-2 kg untuk setiap lahan luas 2 m persegi.
E. Pengendalian hama penyakit tanaman
Pada dasarnya serangan hama pada tanaman kunir putih sangat jarang terjadi, akan tetapi untuk menghindari serangan tersebut agar hasil panen bisa maksimal diperlukan pencegahan secara tepat. Hama yang biasa menyerang adalah Ralstonia solanacearum. Sumber utama bakteri ini berasal dari benih rimpang yang sudah terinfeksi dari tanaman induk yang sakit. Pathogen masukke dalam tanaman yang melalui luka-luka pada akar akibat serangan nematoda dan factor lain. Pathogen dapat bertahan lama di dalam tanah sehingga menjadi sumber ppeyakit. Oleh karena itu, tidak di anjurkan menanam tanaman rimpang berulang-ulang di lahan sama. Patogen dapat menyebar melalui infeksi tanah, air, alat-alat pertanian dan pekerja.
F. Pencegahan penyebaran bakteri Patogen
- 1. menggunakan pupuk kandang yang sudah masak. Pupuk kandang yang belum masak dapat memicu perkembangan bakteri ini melalui kenaikan suhu tanah yang disebabkan oleh proses fermentasi pupuk organic.
- 2. mencabut tanaman yang telah terserang penyakit.
- 3. Hindari dengan air yang terlalu banyak.
Semoga bermafaat...
