*CARA PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN*

*CARA PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN*

*CARA PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN*


Tanaman kunir putih siap panen di tandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetative, seperti terjadi kelayuan atau perubahan warna pada daun serta batang yang semua hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati). Ciri ciri lain adalah usia tanaman.

Umur tanaman kunir putih siap panen adalah 8 sampai 18 bulan, sedangkan waktu panen terbaik adalah pada umur tanaman 10 sampai 12 bulan, yaitu pada saat tanaman sudah mati. Dalam kondisi demikian, produksi yang diperoleh akan lebih besar dan lebih banyak jika dibandingkan dengan masa panen 7 sampai 8 bulan.

1. Cara pemanenan

Pemanenan tanaman kunir putih dengan cara membongkar rimpang menggunakan cangkul garpu. Sebelum dibongkar, batang dan daun di buang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat, lalu masukkan dalam karung agar tidak rusak.

Masa panen kunir putih dilakukan saat musim kemarau, karena saat itu sari atau zat yang terkandung dalam kunir mengumpul. Selain itu kandungan air dalam kunir sedikit sehingga mempermudah proses pengeringannya.

2. Penanganan pasca panen

  • a. Sortasi dan pencucian
Sortasi ialah proses pembersihan kunir putih dari kotoran dan benda asing. Mengambil bagian yang tidak di kehendaki seperti daun, tangkai, akar. Terutama bagian bagian cacat atau terkena hama yang bisa menularkan pada kunir putih sehat.

Pencucian dilakukan dengan air bersih, dan bila perlu di semprot dengan air yang bertekanan tinggi. Amati air yang digunakan untuk membilas, bila masih terlihat kotor, bilas sekali lagi. Hindari pencucian terlalu lama karena bs menyebabkan zat dalam kunir putih bisa larut, hindari juga pencucian dengan air sungai dikarenakan banyak bakteri yang terkandung dalam sungai. Setelah selesai bisa di tempatkan dalam wadah yang kering.

  • b. Pengangkutan
Pengangkutan atau penyimpanan berjalan harus memerhatikan beberapa factor :
  1. 1) Fasilitas angkutan seperti sepeda, sepeda motor, gerobak atau truk.
  2. 2) Jarak yang ditempuh / lama perjalanan.
  3. 3) Kondisi jalan dan kondisi lingkungan selama pengangkutan.
  4. 4) Perlakuan “bongkar-muat” (dilakukan hati hati) diusahakan kunir tidak mengalami kerusakan.

  • c. Penyimpanan
Tujuan untuk memperpanjang kegunaan dan meningkatkan kualitas. Penyimpanan yang baik dan tepat dapat memberikan keuntungan secara financial bagi produsen, adapun caranya yang pertama mengendalikan laju transpirasi, mengendalikan repirasi, mengendalikan/ mencegah serangan penyakit dan mencegah perubahan yang tidak di kehendaki konsumen. Untuk penyimpanan di usahakan sesuai suhu ruangan. Tidak terlalu panas dan terlalu dingin, karena di suhu panas dan dingin hama insekta berhabitat di lingkungan tersebut. Ruangan harus mempunyai ventilasi yang baik, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang dapat menurunkan kualitas kunir, memiliki penerangan cukup, bersih dan bebas dari hama gudang.

Semoga bermanfaat, barakallahufiik...