*BUDIDAYA KUNIR PUTIH MANGGA VAL BAG 2*

*BUDIDAYA KUNIR PUTIH MANGGA VAL BAG 2*

Kunir putih bias dikatakan sebagai tanaman multiguna, selain untuk bahan baku jamu, rimpang tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lalapan yang bisa dimakan bersama nasi. Zat antioksidan didalam kunir putih ini sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Zaman dulu kunir putih hanya digunakan untuk bahan jamu, tapi di era modern ini sudah lebih berkembang dan semakin bervariasi. Seperti, minuman (bubuk, tablet, dan sirup).

Makanan, seperti biscuit, manisan basah, dan manisan kering.
Setelah mengenal lebih dalam mengenai kunir putih ini, kami ingin membagikan tahapan budidayanya. Terdapat 6 tahapan, mulai dari persiapan lahan, bibit, penanaman, perawatan, pemanenan, dan penanganan pasca panen.

A. PEMILIHAN LAHAN
Pemilihan lahan dengan memilih tanah yang sudah gembur, Caranya. Usahakan agar tanah mendapatkan system pengairan / drainase sebaik mungkin sehingga tidak terjadi penggenangan air pada lahan. Untuk itu, di lahan tersebut perlu dibuat parit-parit pemisah petak. Adapun ukuran petaknya adalah 2-3 m dengan panjang disesuaikan dengan kondisi luas lahannya.

B. PEMILIHAN BIBIT
Persiapan bibit harus dipersiapkan agar dapat memberikan hasil maksimal. Adapun hal-hal yang peru diperharikan yakni :

1. Syarat Bibit
Diambil dari rimpang utama, dikarenakan lebih mudah tumbuh. Selain itu pemilihan rimpang dipilih berdasarkan tanaman yang subur, segar, sehat, berdaun banyak, hijau, kokoh dan tidak terserang penyakit. Pilih bibit yang telah berusia 8-12 bulan, dengan bentuk dan warna yang seragam. Selain itu, bibit telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup dan terhindar dari mikroba pembusuk.

2. Pemilihan bibit
Pemilihan bibit sangat penting, pilih bibit yang berupa rimpang utama. Kemudian potong cabang atau anakan rimpang untuk mendapatkan bibit yang seragam.


a. Bibit berupa rimpang utama (induk) kunir putih.
Rimpang kunir putih memiliki 2 bagian, yakni bagian induk dan bagian cabang. Rimpang utama di gunakan sebagai bibit dipilih dari hasil panen kunir putih. Dari hasil tersebut dipilih bibit unggul yang berukuran diameter 4-7cm karena jika kurang dr 4cm terlalu kecil dan jika lebih dr 7cm lebih efektif saat dilakukan proses pengolahan.


b. Bibit berupa anakan / cabang
Bibit yang dipilih dari anakan atau cabang kurang bagus jika dipilih karena mengasilkan hasil panen yang kurang maksimal.


c. Bibit berasa dari tunas
Berasal dari tanaman kunir yang tidak di panen dan sudah tumbuh. Dipisahkkan dari tanaman induk untuk ditanam di lahan lain.

3. Pemindahan bibit
Bibit yang telah siap di tanam sudah bertunas dan berukuran 2-3cm, pemindahan harus dilakukan secara hari hati agar tunas yang tumbuh tidak rusak. Untuk pemisalahan dilakukan secara hati hati agar tidak rusak. Jika jarak lahan dan tempat pembibitan lahan jauh, bibit bias di tudungi dengan plastic transparan agar tetap terjaga.


Bersambung...
Semoga bermanfaat...