Bagaimana Merokok Menyebabkan Kanker Tenggorokan?

Bagaimana Merokok Menyebabkan Kanker Tenggorokan?

rokok

Kanker masih menjadi momok penyakit yang paling menakutkan di dunia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, tapi belum ditemukan obatnya. Nah dari sekian banyak jenis kanker, kanker tenggorokan adalah salah satu yang paling berisiko untuk dialami perokok aktif. Bagaimana seseorang bisa terkena kanker tenggorokan akibat merokok?

Awal mula sel kanker muncul di tenggorokan

Tenggorokan adalah tabung berotot seperti cincin yang berperan sebagai jalan masuk udara, makanan, dan cairan. Tabung ini terletak di belakang hidung yang memanjang hingga ke bawah leher. Setiap bagian tenggorokan berpotensi menjadi tempat berkembangnya sel kanker.

Tenggorokan itu sendiri terdiri dari jaringan berisi sel-sel yang dapat terus beregerenasi. Artinya sel yang rusak atau sudah “berumur” akan selalu digantikan dengan yang baru. Namun, proses pergantian sel ini dapat tidak berjalan semestinya jika DNA sel di tenggorokan mengalami mutasi. Sel yang bermutasi dapat berkembang mengganas di luar kendali dan membentuk tumor yang berpotensi menjadi kanker.

Sel kanker dapat mulai berkembang di faring atau laring. Faring adalah saluran yang memanjang dari belakang hidung dan berakhir di bagian atas trakea (batang tenggorokan) serta esofagus. Esofagus adalah tabung yang mengalir dari tenggorokan ke perut.

Sementara laring adalah bagian dari tenggorokan yang berada di antara pangkal lidah dan batang tenggorokan. Kanker laring biasanya menyerang area kotak suara yang menjadi rumah bagi pita suara, bagian yang mengeluarkan suara ketika Anda berbicara.

Penyebab terjadinya perubahan (mutasi) genetik pada DNA sel tenggorokan belum banyak diketahui. Namun, faktor genetik bawaan keluarga nyatanya berperan cukup besar sebagai pemicu kanker. Sel yang mengalami mutasi dapat diturunkan secara genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Maka semakin banyak anggota keluarga yang menderita kanker tenggorokan, semakin besar pula risiko Anda mengalami penyakit ini. Apalagi bila sebagian besar keluarga Anda yang mengalami kanker masih berusia relatif muda dan termasuk keluarga dekat, misalnya orangtua, saudara kandung, kakek dan nenek, hingga paman atau bibi.

Meski begitu, faktor riwayat keluarga hanya menyumbang sekitar 5-10 % dari semua kasus kanker tenggorokan. Ada lebih banyak kasus kanker tenggorokan yang terjadi akibat pengaruh gaya hidup tidak sehat, terutama merokok.

Bagaimana kanker tenggorokan bisa terjadi akibat merokok?


Idealnya sel-sel dalam tenggorokan akan terus berkembang dan membelah diri untuk menggantikan sel yang sudah tua dan tidak berfungsi lagi. Jika ada salah satu sel yang bermutasi, maka sel lainnya akan ikut mengalami kerusakan yang sama dan membelah diri secara tidak terkendali.

Namun, sistem imun tubuh kita tidak didesain untuk bisa mendeteksi masalah ini. Sel abnormal yang terus bermutasi dan berkembang semakin banyak sehingga berpotensi menyebabkan pertumbuhan tumor ganas di tenggorokan.

Lantas, apa hubungannya mutasi sel dengan kebiasaan merokok? Salah satu faktor pemicu yang menjadi dalangnya adalah kandungan di dalam rokok. Ada lebih dari ratusan bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam satu batang rokok, dan setidaknya 70 jenis di antaranya sudah terbukti memiliki sifat karsinogen alias pemicu kanker.

Berikut sejumlah bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebatang rokok.

  • Nikotin
  • Hidrogen sianida
  • Formaldehida
  • Arsenik
  • Amonia
  • Bensol
  • Karbon monoksida
  • Nitrosamin
  • Hindrokarbon aromatik polisiklik (PAH)

Efek racun dari bahan-bahan kimia tersebut yang Anda terima setiap kali mengisap rokok secara tidak langsung menyebabkan perubahan sel di tenggorokan sekaligus melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Nah, inilah yang membuat seseorang lebih berisiko tinggi mengalami kanker tenggorokan akibat merokok. Para peneliti dari American Cancer Society bahkan mencatat setidaknya ada sekitar 12 jenis kanker yang dapat terjadi akibat kebiasaan merokok, termasuk kanker tenggorokan.

Risikonya bahkan tetap sama apabila Anda mengisap tembakau dengan cerutu, bukan lintingan rokok. Perokok cerutu berisiko 4-10 kali lebih tinggi untuk meninggal akibat kanker kerongkongan, kanker mulut, dan kanker laring dibandingkan non-perokok.

Pada prinsipnya, semua produk tembakau, baik itu rokok tembakau lintingan, cerutu, tembakau kunyah, tembakau hirup, hingga tembakau pipa berisiko tinggi menyebabkan kanker tenggorokan. Semakin lama dan sering Anda menggunakan produk tembakau, risiko terkena kanker tenggorokan pun makin tinggi.

Semoga bermanfaat