KAWAN BARU DIABETES

KAWAN BARU DIABETES

Momment Idul Fitri 1434 H menjadi hari raya yang sangat baik yang di alami oleh kediaman bapak Fuad, ayah 4 anak ini menjamu keluarga dan kerabat yang berkunjung dengan berbagai macam jamuan. Rasa haus yang kerap menyerang membuat bapak Fuad menghabiskan beberapa gelas minuman bersoda untuk mengusir dahaga. Ia merasa mudah haus, pada hari besar itu Qodarullah Fuad pingsan usai menyeruput minuman bersoda. Keluarga membawa bapak Fuad ke sebuah rumahsakit di Yogyakarta.


Hasil pemeriksaan menunjukkan, kadar gula yang mencapai 800 mg/dl. Lazimnya kadar gula darah 120-140 mg/dl, sementara kadar gula darah ketika berpuasa 70-110 mg/dl. Kadar gula darah yang sangat tinggi menyebabkan pehobiotomotif lintas medan itu kehilangan kesadaran. Pemeriksaan itu menunjukkan Bapak Fuad mengalami Diabetes mellitus. Selama 24 jam, dokter menyatakan bapak 51 tahun itu dalam kondisi koma.

Pantangan makanan, menurut kepala Poliklinik Obat Tradisional Rumahsakit Umum Dokter Soetomo di Surabaya, Jawa Timur, dr Arijanto Jonosewojo SpPD, rasa haus atau mudah letih seperti pengalaman bapak Fuad, mengindikasikan peningkatan kadar gula darah. Rasa haus timbul akibat cairan sel terserap dalam larutan glukosa yang pekat di ginjal, sehingga tubuh kekurangan air. Kadar glukosa tinggi tidak terserap ginjal akhirnya keluar bersama air kemih. Kondisi letih terjadi karena lemak dibakar sebagai pengganti glukosa dan darah menjadi asam. "Jika terjadi seperti itu penderita bisa pingsan atau koma," ujar Arijanto.

Lima hari dirawat di rumahsakit, bapak Fuad merasa kondisi tubuhnya membaik. Saat pengecekkan kadar gula turun derastis menjadi 170 mg/dl. Namun, bapak yang hobi touring ini enggan berpantangan makanan. Asupan karbohidrat seperti nasi tetap seperti porsi semula. Ia pun senang menyeruput teh manis untuk minuman sehari-hari. Buah anggur yang harusnya jadi pantangan pun ia lahap.

Akibatnya, kadar glukosa bapak Fuad melonjak hingga 560 mg/dl sehari kemudian. Ia pun terpaksa memperpanjang waktu menginap di rumahsakit hingga sepekan. Dokter yang memeriksa pun memberi empat jenis obat penurun gula darah yang berguna untuk menormalkan kadar gula darah.
Selama sebulan, hari-hari bapak Fuad diisi dengan konsumsi obat penetral gula darah. Kakek 2 Cucu itupun mesti rajin berolahraga untuk menekan kadar glukosa. Maklum sampai kini belum ada obat manjur penyembuh diabetes mellitus. Menurut herbalis di Jakarta Utara, Maria Margaretha Andjarwati, Penderita wajib memperhatikan asupan karbohidrat dan makanan yang mengandung gula, termasuk minuman ringan kaya gula. Penderita sebaiknya mengurangi asupan karbohidrat, misal porsi nasi jadi sepertiga takaran biasa dan berolahraga. Olahraga mampu mengontrol kadar gula agar tetap stabil. Pakar herbalis tersebut menyarankan agar pasien untuk bberolahraga minimal 30 menit setiap hari.

Gula turun, keharusan mengonsumsi obat kimia setiap hari membuat bapak Fuad sebal. Belum lagi resiko efek samping akibat residu bahan kimia yang menumpuk di tubuh. Ia pun berhenti mengonsumsi obat yang dokter berikan. Namun, suntikan insulin masih ia lakukan sesekali.

Pada September 2013, adik ipar beliau menyarankan untuk mencoba rimpang temumangga. Kista yang diderita sang adik mengecil berkat konsumsi Curcuma mangga itu. Bapak Fuad tertarik dan beliau mulai mengunsumsi dengan dosis 3 kapsul temumangga 3 kali sehari sesuai anjuran dari Prof Dr Dwiyati Pujimulyani MP, "Konsumsi 30 menit setelah makan," ujar Prof Dwiyati. Dengan semangat ingin sembuh bapak Fuad pun mengikuti saran peneliti temumangga itu.

Tiga bulan berselang bapak Fuad merasakan perubahan, tubuh lebih segar dan tidak mudah mengantuk. Hasil pemeriksaan darah secara berkala menunjukkan kadar glukosa turun. Awalnya 150 mg/dl lalu turun menjadi 120 mg/dl. Suntik insulin pun beliau hentikan. Setelah 6 bulan berlalu, kadar gula dalam darah bapak kelahiran 24 April 1953 ini berkisar 118-120 mg/dl. Padahal, ia tidak berpantang makanan. Tubuh yang semula mudah letih dan lesu pun terasa bugar.
Menurut, Prof Dr Dwiyati Pujimulyani MP. temumangga mengandung bebagai senyawa fenol berua flavon, flavanon, kurkumin, dimetoksi kurkumin, bisdimetoksi kurkumin, asam galat, katekin, epikatekin, epigalo katekin, pigalokatekin galat, dan galokatekin galat yang baik untuk pencernaan. Kurkumin tinggi menunda penyerapan glukosa dalam proses metabolisme sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, antioksidan tinggi menghambat kerusakan sel betapankreas. Dampak penghambat itu adalah produksi insulin dalam tubuh kembali stabil. Kadar gula darah pun kembali normal.

Penelitian Yetti Yusri dan rekan dari Jurusan Biologi Universitas Padjajaran, membuktikan khasiat antidiabetes rimpang temumangga. Yetti Yusri memberikan ekstrak etanol temumangga kepada enam tikus. Setelah satu jam, ia juga memberi glukosa sebanyak 40 mg per kg bobot atau sama dengan 10% glukosa kepada satwa percobaan itu. Kadar kenaikan konsentrasi gula darah pada tikus diukur. Hasilnya, ekstrak etanol temumangga mampu menghambat kenaikan glukosa darah 64%. Hasil riset itu sejalan dengan pengalaman bapak Fuad Heryanto.