6 Jenis Makanan Sehari-hari yang Berbahaya Jika Dikonsumsi

6 Jenis Makanan Sehari-hari yang Berbahaya Jika Dikonsumsi

6 Jenis Makanan Sehari-hari yang Berbahaya Jika Dikonsumsi
Banyak yang mengasumsikan berbagai makanan yang kita konsumsi setiap hari adalah makanan yang sehat dan baik untuk dikonsumsi. Padahal, tidak semua makanan sehari-hari baik untuk kita konsumsi. Bahkan, ada beberapa makanan dan minuman sehari-hari yang sebaiknya dihindari karena dapat membahayakan kondisi kesehatan. Lalu apa saja makanan yang berbahaya tersebut?

Berikut adalah makanan sehari-hari yang sebaiknya kita kurangi atau hindari sepenuhnya.

1. Mie instan
Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia suka dengan mie instan. Makanan ini dianggap sebagai salah satu alternatif yang tepat saat kita malas memasak atau membeli makan di luar rumah.

Semakin banyaknya jenis mie instan yang beredar di pasaran, semakin tinggi pula minat masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang satu ini. Padahal, mie instan adalah salah satu makanan berbahaya bagi kesehatan tubuh, khususnya jika dikonsumsi setiap hari.

Hal ini disebabkan kandungan garam yang terlalu banyak di dalam bumbu mie instan dapat meningkatkan tekanan darah. Jika mengonsumsi mie instan terlalu banyak, berbagai masalah kesehatan serius berpotensi akan muncul, seperti kanker perut, stroke, dan penyakit jantung akibat terlalu banyak sodium yang dikonsumsi.

Selain itu, meski mie instan mengandung karbohidrat, tetapi makanan ini tidak mensuplai nutrisi apapun untuk tubuh. Sementara, berat badan mungkin akan naik karena kandungan karbohidrat di dalamnya. Ditambah lagi, makanan ini juga mengandung monosodium glutamat (MSG) yaitu zat aditif yang digunakan untuk perasa makanan sehingga makanan tersebut lebih cocok di lidah.

2. Saos kemasan
Saos kemasan adalah makanan sehari-hari yang juga berbahaya jika sering dikonsumsi. Jika masih dalam jumlah sedikit dan jarang dikonsumsi, saos kemasan mungkin tidak akan terlalu berbahaya. Sayangnya, saos kemasan termasuk makanan yang makan hampir setiap hari.

Saat ini, banyak restoran yang memberikan saos kemasan untuk dibubuhkan pada makanan utamanya. Hal ini membuat kita terpancing untuk selalu menggunakannya, selain karena saos memang menambah rasa tertentu pada makanan. Tetapi, jika kita selalu membubuhkan saos ke dalam makanan, hal ini dapat membahayakan kondisi kesehatan.

Saos menjadi makanan yang berbahaya jika dikonsumsi berkali-kali karena berdasarkan United States Department of Agriculture, saos kemasan mengandung 2 gram gula, sehingga kandungan tomat di dalam saos kemasan ‘kalah’ oleh kandungan gula dan garam di dalamnya dan membuat makanan ini kehilangan nutrisinya.

Akan lebih baik jika kita membuat saos tomat rumahan sehingga dapat mengukur takaran bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya.

3. Minuman kemasan
Tanpa kita sadari, minuman manis kemasan yang banyak beredar di pasaran dan mungkin sering kita konsumsi dapat membahayakan kesehatan. Mengapa demikian? Minuman manis memiliki kandungan gula yang cukup banyak. Tetapi saat mengonsumsinya, tubuh kita tidak menganggap bahwa minuman manis ini adalah makanan.

Hal ini membuat kita tidak merasa harus mengurangi asupan makanan atau asupan gula sehingga terjadi lonjakan kalori yang kita konsumsi. Minum minuman manis menjadi makanan yang berbahaya jika dikonsumsi setiap hari karena kandungan gula di dalamnya dapat membuat sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena respon sel terhadap insulin terganggu (resistensi insulin).

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terkena berbagai macam penyakit serius, seperti gangguan liver, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Oleh sebab itu, jika ingin mengonsumsi minuman manis, buatlah sendiri di rumah dan kontrol jumlah gula yang hendak kita konsumsi agar kesehatan kita lebih terkontrol.

4. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis, nugget, atau daging asap adalah makanan yang mesti dibatasi. Pasalnya, makanan ini bisa berbahaya bagi kesehatan jika dimakan terlalu banyak.

Jenis makanan ini telah melalui berbagai macam proses bisa jadi membuat kandungan gizinya berkurang. Belum lagi makanan olahan sudah pasti menggunakan bahan pengawet supaya tahan lama.

Dalam beberapa penelitian, salah satunya yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menyebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi daging olahan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes mellitus.

Hal yang sama dinyatakan dalam jurnal Nutrition and Cancer, bahwa orang yang terlalu sering makan daging olahan lebih rentan terkena penyakit kanker. Dalam jurnal ini disebutkan bahwa proses pengolahan dapat memunculkan zat-zat pemicu kanker.

Jadi, sebaiknya jangan terlalu sering makan nugget, sosis, atau daging olahan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan protein, kita bisa makan daging sapi, daging ayam, atau ikan sekali pun yang kita olah sendiri.

5. Kentang goreng
Kentang adalah makanan yang sehat jika tidak diubah cara penyajiannya. Masalahnya, kentang goreng rupanya lebih menarik bagi sebagian besar orang. Tidak heran kentang goreng dijual di mana-mana. Namun, bukan berarti jika bahan utamanya adalah kentang, kentang yang sudah digoreng menjadi tetap sehat dan aman jika dikonsumsi.

Kentang goreng menjadi salah satu makanan yang berbahaya karena telah melalui proses digoreng, sehingga kentang mengandung kalori yang tinggi dan memudahkan kita untuk mengalami kenaikan berat badan secara drastis.

Selain itu, makanan yang digoreng berpotensi meningkatkan kemungkinan Anda mengalami masalah kesehatan yang cukup serius, seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Cara paling aman mengonsumsi kentang adalah dengan merebusnya.

6. Yoghurt rendah lemak
Yoghurt memang termasuk ke dalam daftar makanan sehat, namun jika kita tidak teliti, kita mungkin membeli jenis yoghurt yang salah. Apa yang dimaksud dengan yoghurt yang salah?

Saat ini, di pasaran banyak menjual yoghurt rendah lemak yang memang memiliki kandungan lemak susu yang lebih sedikit daripada yoghurt pada umumnya. Sayangnya, untuk memberi rasa pada yoghurt yang seharusnya diberikan oleh lemak susu, produsen menggantikannya dengan gula yang justru lebih tidak sehat dibandingkan lemak susu.

Ditambah lagi, banyak yoghurt yang tidak mengandung bakteria probiotik atau bakteri baik setelah melalui proses pasteurisasi saat fermentasi. Proses pasteurisasi adalah proses di mana makanan dipanaskan untuk membunuh organisme seperti bakteri, protozoa, kapang, dan masih banyak lagi saat sedang difermentasi, sehingga bakteri probiotiknya sudah mati saat itu.

Semoga bermanfaat...
By : Admin
Sumber : www.hellosehat.com
Kunjungi website kami di : www.obattumorasamurat.com untuk berbagai artikel kesehatan.