Temu Putih (Curcuma Zedoaria)

Temu Putih (Curcuma Zedoaria)

Temu putih atau orang Sunda menyebutnya koneng tegal atau temu pepet untuk sebutan orang Jawa, dimasukkan dalam klasifikasi tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat, khususnya yang berkatian dengan pencernaan. Penelitian di China menemukan bahwa Temu putih bisa digunakan untuk antikanker, seperti untuk pengobatkan kanker serviks.
Curcuma Zedoaria
Temu putih atau orang Sunda menyebutnya koneng tegal atau temu pepet untuk sebutan orang Jawa, dimasukkan dalam klasifikasi tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat, khususnya yang berkatian dengan pencernaan. Penelitian di China menemukan bahwa Temu putih bisa digunakan untuk antikanker, seperti untuk pengobatkan kanker serviks.

Tumbuhan temu putih ini tingginya bisa mencapai 2,5 meter, tumbuh tidak berkelompok dan daun memanjang berwarna merah lembayung di sepanjang tulang tengah daunnya. Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas, mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis. Rimpang berwarna putih atau kuning muda dan rasanya sangat pahit.

Temu putih secara tradisional digunakan sebagai antimikroba dan antifungal. Di negara Brazil, temu putih ini digunakan sebagai obat penurun panas. Rempah ini di bagian Asia Tenggara dikeringkan dan digunakan sebagai obat lambung, stagnasi darah, perlindungan hati, diare, coryza, gangguan dermatosis, rematik serta memperlancar menstruasi. Aktivitas antimikroba, antihepatotoksik, antiinflamasi, aktivitas saraf dan efek sitotoksik terhadap sel kanker ovarium manusia.