Tekuni Kunir Putih, Dwiyati Raih Guru Besar

Tekuni Kunir Putih, Dwiyati Raih Guru Besar








Civitas Academika Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sudah sepatutnya bangga. Kini seorang Profesor/Guru Besar telah lahir, dari UMBY sendiri, Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, M.P. Profesor pertama dalam Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Holtikultura pada Fakultas Agroindustri UMBY.

Surat Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan Profesor/Guru Besar dari Menteri Pendidikan dan Kebudayan diserahkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Suriyadi, C.E.S., D.E.A., pada tanggal 10 Desember 2013. Dalam kesempatan itu Dwiyati menyampaikan pidato ilmiah dalam rangka Pengukuhan sebagai Profesor/Guru Besar dengan Judul Manfaat Kunir Putih Sebagai Pangan Fungsional.

Dalam pidato pengukuhannya, Dwiyati menyatakan, "Salah satu faktor resiko penyakit pembuluh darah atau kardiovaskular atau penyakit jantung dan hipertensi adalah tingginya kadar kolesterol darah." Sebagai upaya mencegah penyakit tersebut, perlu dilakukan pengaturan diet dan mengonsumsi pangan yang mengandung senyawa yang bersifat hipokolesterolemik.

Dijelaskan oleh Dwiyati, senyawa yang bersifat hiperkolesterolemik atau mampu menurunkan kadar kolesterol adalah antioksidan. Senyawa ini dapat diperoleh dari sumber alami seperti rempah-rempah. Rempah-rempah yang berpotensial dikembangkan antara lain kunir putih (Curcuma mangga val). Famili kunir putih atau kunir mangga sama dengan kunyit (Curcuma domestica Val) yang merupakan sumber antioksidan dan telah banyak dipelajari manfaatnya bagi kesehatan, sebagai anti hepatotoksik dan anti inflamasi.

Peran kunir putih dalam bahan pangan sebagai sumber antioksidan berupa kurkuminoid dan polifenol. Ia mengatakan, "Penelitian tentang kunir putih saya lakukan selama 12 tahun terakhir."

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada awalnya penelitian dilakukan dengan membuat sirup kunir putih, bubuk instan kunir putih, tablet effervescent, manisan dan biskuit. Setelah itu timbul pemikiran untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan, yang dikemas dalam kapsul.

Studi yang ia lakukan menunjukkan bahwa kunir bermanfaat bagi peningkatan daya tahan tubuh, mencegah dan mengobati kanker (kista atau tumor), mencegah dan mengobati peradangan (maag, ambeien, bronchitis, keputihan, amandel, diabetes, dan asma). Juga mencegah dan mengobati penyakit yang berhubungan dengan lemak (darah tinggi, stroke, jantung, asam urat, kolesterol).

Hasil penelitian kunir putih telah disosialisasikannya melalui dan dalam berbagai media, brosur, serta seminar baik nasional maupun internasional.

Dwiyati Pujimulyani Lulusan SMA 1 Yogyakarta tahun 1983. Ia menempuh SI Teknologi Pertanian, S2 Ilmu dan Teknologi Pangan, dan S3 Ilmu Pangan di Universitas Gajah Mada. Ia diangkat menjadi dosen TMT 1 Maret 1990 sebagai dosen negeri DPK pada Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta, sekarang Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).

Bagi Dwiyati, meneliti dan menulis, selain memberi kuliah dan melakukan pengabdian pada masyarakat, merupakan aktivitas utama dalam hidupnya. Buah dari ketekunannya itu, adalah berbagai penghargaan yang diterimanya. Penghargaan itu antara lain Dosen Berprestasi Utama Universitas Wangsa Manggala selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2001-2002,2003-2004, dan 2005-2006, yang kemudian terpilih menjadi Dosen Berprestasi Tinggkat Kopetisi Wilayah V tahun 2005/2006.

Presiden Republik Indonesia memberikan piagam tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun atas pengabdiannya sebagai Pegawan Negeri Sipil selama kunrun waktu 23 tahun.

Dalam kurun waktu 23 tahun nyaris semua penelitian yang dilakukannya mengenai kunir putih. Termasuk desertasinya untuk memperoleh gelak Doktor pada bulan Oktober 2020, sampai mencapai jabatan Profesor Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura TMT 1 September 2013.

Pengalaman menulis artikel dalam jurnal ilmiah, dari tahun 2005 sampai dengan Oktober 2013 tercatat 16 (enam belas) jurnal ilmiah baik jurnak ber-ISSN maupun jurnal Terakreditasi, seperti Agrotechno, Agritech, Biota, dan Agribisnis.

Tulisannya tentang kunir putih dimuat juga dalam jurnal International Food Research Journal (IFRJ) Malaysia, dan Academy of science Engineering and Technology Prancis. Penyampaian makalah dalam seminar pun dilakukannya baik seminar nasional maupun seminar internasional.

Dwiyati yang lahir pada tanggal 13 Desember 1964 di Bantul, mencapai jabatan Profesor dalam usia yang relatif muda, 49 tahun. Keberhasilannya inipun didukung oleh usulan yang dinilai dalam waktu yang relatif singkat oleh Ditjen Dikti.